seharusnya yang namanya resensi ada judul, penulis, penerbit, harga buku deelel. tapi namanya juga versi saya. judulnya jelas, penulisnya tuu udah kelihatan dibukunya, penerbitnyapun ada, masalah harga saya dapat 45 ribu. Mahal ya, baiklah itu ga penting..
the khilafa—> siapapun yang dengar judulnya seharusnya sudah bisa menebak arah isi buku ini apa. tapi ternyata buku ini banyak menulis hal-hal yang ga banyak para intelektual tau, apalagi masyarakat awam. novel ini berkisah tentang seorang pelajar Al-Ahzar asal indonesia bernama bumi yang sedang berwisata ke Al-Quds yang kala itu masih terus dijaga oleh zionis laknatullah. Kisah ini berawal dari sebuah aksi bom bunuh diri yang memang sangat sering terjadi didaerah perbatasan Al-quds. dengan sangat tidak disengaja, Bumi berhasil lolos dari aksi bom bunuh diri yang menghabisi satu buah bis beserta penumpangnya.
berkawannya bumi dengan seorang ulama Mesir bernama Syaikh Naggar telah membawanya menyusuri jalan yang tak pernah lihat, bahkan tak pernah ia bayangkan ada dimuka bumi, melihat kehidupan anak-anak palestina yang hanya menagih mati setiap hari, meminta giliran mereka untuk mencium wangi surga dengan darah yang masih menetes dipelipis mata mereka, kehidupan berpuluh-puluh tahun dibawah tanah, rencana mensukseskan “kandidat 13”, pemograman gerakan umat muslim terbesar didunia, kondisi Al-quds yang dibawah lantainya telah kosong karena digali selama bertahun-tahun. fakta-fakta itu membuatnya terus menerus menganga, betapa mudahnya hidup yang ia jalani selama ini..
perjalanan mereka pun diliputi dengan lika liku jalan menghindari serangan Israel, melancarkan rencana pengambilalihan Al-quds, pembuatan zat kimia pembunuh dengan bahan dasar berupa Sarin yang pernah digunakan oleh tentara NAZI. hingga dilema cinta Bumi pada seorang dokter yang tidak lagi mempunyai air mata selain untuk membasahi kelopak matanya.
membaca buku ini, pembaca akan dibawa dalam sebuah kegalauan tentang aksi bom bunuh diri, yang mau tidak mau anda akan benarkan…
buku yang berlatar kisah nyata ini akan menjadi cambuk bagi para kreator perubahan, Palestina sedang menunggu gerakan itu rupanya. gerakan unify, menyatukan dunia dalam 1 kekuasaan…
ya ini memang tentang kekuasaan, yang bisa menjaga kerudung seorang wanita tidak lagi kalah dalam pengadilan kotor kaum kafir
selamat membaca