Selamat datang diblo saya

Senin, 05 November 2012

resensi buku "the khilafa" versi saya


seharusnya yang namanya resensi ada judul, penulis, penerbit, harga buku deelel. tapi namanya juga versi saya. judulnya jelas, penulisnya tuu udah kelihatan dibukunya, penerbitnyapun ada, masalah harga saya dapat 45 ribu. Mahal ya, baiklah itu ga penting..
the khilafa—> siapapun yang dengar judulnya seharusnya sudah bisa menebak arah isi buku ini apa. tapi ternyata buku ini banyak menulis hal-hal yang ga banyak para intelektual tau, apalagi masyarakat awam. novel ini berkisah tentang seorang pelajar Al-Ahzar asal indonesia bernama bumi yang sedang berwisata ke Al-Quds yang kala itu masih terus dijaga oleh zionis laknatullah. Kisah ini berawal dari sebuah aksi bom bunuh diri yang memang sangat sering terjadi didaerah perbatasan Al-quds. dengan sangat tidak disengaja, Bumi berhasil lolos dari aksi bom bunuh diri yang menghabisi satu buah bis beserta penumpangnya.
berkawannya bumi dengan seorang ulama Mesir bernama Syaikh Naggar telah membawanya menyusuri jalan yang tak pernah lihat, bahkan tak pernah ia bayangkan ada dimuka bumi, melihat kehidupan anak-anak palestina yang hanya menagih mati setiap hari, meminta giliran mereka untuk mencium wangi surga dengan darah yang masih menetes dipelipis mata mereka, kehidupan berpuluh-puluh tahun dibawah tanah, rencana mensukseskan “kandidat 13”, pemograman gerakan umat muslim terbesar didunia, kondisi Al-quds yang dibawah lantainya telah kosong karena digali selama bertahun-tahun. fakta-fakta itu membuatnya terus menerus menganga, betapa mudahnya hidup yang ia jalani selama ini..
perjalanan mereka pun diliputi dengan lika liku jalan menghindari serangan Israel, melancarkan rencana pengambilalihan Al-quds, pembuatan zat kimia pembunuh dengan bahan dasar berupa Sarin yang pernah digunakan oleh tentara NAZI. hingga dilema cinta Bumi pada seorang dokter yang tidak lagi mempunyai air mata selain untuk membasahi kelopak matanya.
membaca buku ini, pembaca akan dibawa dalam sebuah kegalauan tentang aksi bom bunuh diri, yang mau tidak mau anda akan benarkan…
buku yang berlatar kisah nyata ini akan menjadi cambuk bagi para kreator perubahan, Palestina sedang menunggu gerakan itu rupanya. gerakan unify, menyatukan dunia dalam 1 kekuasaan…
ya ini memang tentang kekuasaan, yang bisa menjaga kerudung seorang wanita tidak lagi kalah dalam pengadilan kotor kaum kafir
selamat membaca

penulis galau, galau menulis

tampang-tampangnya saya memang belum bisa menemukan ide kapan saat yang tepat buat menulis, kadang-kadang ketika melihat sebuah fakta rasanya banyak sekali hal yang segera ingin dituliskan, tapi ketika jemari telah ada di atas keyboard leptop tidak semudah yang dibayangkan menumpahkan segalanya di ruang putih dihadapan saya. 
masak iya saya harus megang leptop tiap waktu. kadang untuk mensiasati agar fakta yang memicu mengalirnya tulisan ga kelupa, saya tulis point-point di buku catatan saya. ehh nyampe rumah saya malas lagi buat menuliskannya dilaptop, alhasil banyak tulisan-tulisan liar di buku saya yang hanya berupa pernyataan-pernyataan yang ku anggap penting...
dilema banget...
menulis sebenarnya hanya sebuah hobi saja buat saya, sejak SD saya rajin banget menuliskan semuanya. mulai dari kejadian sepele seperti di omelin ibu karena lupa ngangkat jemuran, berhasil tidur diatas pohon ketapang, sampai mengeksekusi anak ayam secara tidak sengaja. semuanya mampu ku tulis hingga berlembar-lembar...
hehe... kadang saya juga bertanya-tanya, kok bisa kayak gitu. padahal sekarang ini, menulis satu paragraf saja rempongnya minta ampun. apa sepertinya dulu untuk menulis saya tidak banyak berfikir ya? hmm...
tetap saja saya bahagia meskipun menuliskan hal yang ga ada bagus-bagusnya sama sekali. sekarang, semakin dewasa semakin banyak hal yang dipikirkan bahkan hanya untuk sekedar menulis. 

bagaimana dengan para penulis yang ngejar detlen ya? sedepresi apa mereka ketika ide ga nongol2 juga?
memang butuh perjuangan untuk menulis bagus, butuh ilmu segudang untuk tulisan berbobot, dan butuh waktu banyak untuk membiasakan menulis...

bersih-bersih blog pasca KM

saya yakin yang dengan tidak sengaja nyasar ke blog ini akan pulang dengan tangan kosong karena saya emang jarang hadir untuk sekedar apdet status. menulis itu memang tidak semudah memegang pulpen. yahhh.,, untuk pemanasan mohon dimaklumi kalau apa yang saya tulis ga mbois.

kemarin saya mengikuti acara konferensi pemuda dan pelajar di Surabaya, berkali-kali saya mengikuti konferensi dan berkali-kali tak bisa sekalipun membendung cairan kental dari mata dan hidung saya untuk keluar. bahkan pertama kali ketika melihat bendera ar roya dikibarkan oleh seorang bapak yang menunjukkan jalan ke arah lokasi acara, rasanya ada berton-ton bawang merah yang telah ku kupas hingga mata terus menerus berair.
sesekali ku tengok pula kawan disebelah yang sedang serius menyakisan parade bendera al liwa ar roya, berkali-kali pula mereka mengusap wajah, menyeka air mata yang tak kunjung mereda. kita masing-masing sebenarnya tau, anak satu ini sedang nangis yang itu juga sedang nangis, tapi tidak ada seorang pun yang berani menanyakan kenapa. sebab saat itu wajah mereka juga telah edema dan basah karena menangis.

kenapa?
saya pun tak paham, ada perasaan sedih, sakit, bahagia yang bertalu-talu, bahkan geram yang terus menerkam. semuanya bercampur menjadi perasaan yang hanya bisa dilukiskan dengan menangis.
sedih karena belum maksimal dalam menyampaikan Islam dan menginternalisasikannya dalam kehidupan, sakit karena tau banyak saudara seiman yang saat itu dalam kondisi membutuhkan bantuan sementara yang di mari masih asik-asik aja sama urusan perut masing-masing, bahagia yang bertalu-talu karena sadar bahwa yang berjuang bukan diri kita seorang, bahkan ribuan orang lainnya menyuarakan hal yang sama, serta geram  hingga ke geraham melihat banyaknya orang berlalu lalang tanpa menyadari atau mungkin pura2 tak sadar betapa hancurnya dunia yang dia tinggali

sama seperti mereka yang study oriented, aku belajar
sama seperti mereka yang rajin mengerjakan tugas, aku juga akan selesaikan tugasku
sama seperti mereke yang semester akhir, aku selesaikan skripsiku
tapi tidak sama seperti mereka yang menyerah di masa mudanya, aku akan kawal perubahan revolusioner yang mungkin  tak pernah dipikirkan oleh para pengecut

ehhh... ternyata hasilnya banyak. saya memang cuman perlu jongkok didepan leptop sekedap..