Selamat datang diblo saya

Jumat, 22 Juni 2012

tentang PKn anak SD

Indonesia mengajar, FKUB mengajar…
saya juga mengajar. mengajar anak-anak tetangga saya menggantikan kawan yang sedang keluar kota. itung-itung beramal saat liburan…
hari pertama saya mengajar cukup deg-degan, mengajar jelas berbeda dengan ngobrol apalagi ngegosip. tadinya saya ingin melakukan sedikit persiapan dengan membaca beberapa buku materi anak SD kelas 5, tapi kata kawan saya itu tidak perlu, sebab anak kelas 5 materinya masih itu-itu saja. Ya sudah, saya bertekad siap menghadapi mereka.
5 menit kemudian, tiga suara cempreng memanggil-manggil nama saya dibalik pagar. nahh… inilah dia ” si reporter jaranan” sebutan bagi si anak bernama Ima pemimpin komplotan itu..
“belajar apa hari ini?”
“hmm… apa ya mba? aku punya peer PKn mba, itu aja ya?” ma’jlep, aku benci PKn. bahkan aku mengutuk kenapa dijaman melenium seperti ini masih ada pelajaran PKn.
“ooo… iya deh. mana bukunya” aku mulai membaca soal pertama.
“lanjutkanlah lirik lagu dari sabang sampai merauke dibawah ini” wahhh… ni soal SD apa play grup ya.. sangat mudah kalau ini. seketika kami hentakkan kaki dan bernyanyi kencang “dari sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau…. sambung menyambung menjadi satu itulah indonesia… lala.lla.. ” hingga selesai. pertanyaan pertama, heh… seujung kuku saja ternyata.
lanjut..
“bangsa yang besar adalah…” hmm, ini juga gampang lahhh. aku bukakan buku cetak mereka dan ku minta mereka untuk membaca separagraf artikel tentang kemerdekaan. dengan sangat mudah mereka dapat menjawab pertanyaan itu. ..
selanjutnya, aku cukup percaya diri untuk menghadapinya
“dimanakah pernyataan berikut yang benar?” keringatku bercucur
“a. NKRI merupakan negara yang dapat dipisah-pisah
b. NKRI merupakan negara yang dibangun atas keinginan sekelompok orang
c. NKRI merupakan negara yang tidak utuh
d. NKRI merupakan harga mati bagi bangsa indonesia…” benar saja, seketika aku pucat. ini pertanyaan tersulit yang ada dimuka bumi ini.
“mba,jawabannya apa?” Ima mulai mendesar. wahai reporter jaranan, tak kah kau lihat jidatku yang makin mengkilap karena keringat.
“iya.. iya sebentar..” aku terus menerus mengerutkan dahi. dan akhirnya…
“ini…. yang benar adalah …. a.. b… dan c ima…”
“maksud mba? masak ketiganya bener?”
“beneran ma, tiga-tiganya bener”
“sek ta liat mba” Anggi maju sambil mulai membaca buku cetaknya.
“lha, yang bener itu d mba.. mba salah..” Anggi memberikan jawaban. Aku mengkerut. bagaimana ini ya Allah, bagaimana aku menjelaskannya?? aku dilema.
“ya sudah, kalo gitu tulis aja jawaban dari anggi”
“lha, mba jawabannya apa?” protes Ima
“ya kalau jawabannya mba ya, a,b, dan c itu ma…” Anggi, Ima dan widya garuk-garuk kepala. karir mengajar gue selesai sampai disini.
enggak ding, besok gue ketemu lagi dengan para reporter jaranan itu.tapi dengan syarat, jangan ajak gue berdebat soal PKn, gue takut dosa sodara-sodara.
nah… jawaban saya tidak main-main saudara, saya memang benar-benar memilih a, b, dan c. Ya, bagi saya indonesia bisa terpecah-pecah, tidak utuh dan dibangun atas keingin sekelompok orang.pernyataan saya ini tidak berarti saya telah melakukan tindakan makar ataupun merupakan upaya saya dalam melahirkan gerakan disitegrasi bangsa. tapi pernyataan saya adalah hasil kegalaun dari sistem yang ada. siapa bilang Indonesia harga mati? kemana timor timur kalo Indonesia harga mati? kemana pulau sipadan dan ligitan kalau indonesia memang utuh? mengapa ada OPM dan GAM kalau indonesia tidak bisa terpecah belah?
itu  yang dihasilkan dari nasionalisme, paham konyol yang membuat rakyat indonesia berpikiran sempit atas teori teritorial dan batas imaginer lainnya. jika saya tinggal di ausie apakah saya lantas jadi membenci Indonesia? Apakah saya langsung menjadi warga Ausie? masuk akal kah kita yang dimiinta membayar pajak atas tinggalnya kita diatas tanah yang katanya wilayah Indonesia. sejak kapan presiden SBY membeli tanah ini dari Allah? sejak kapan manusia mampu membeli bumi? bahkan ia tak mampu membeli dirinya sendiri. bagi saya yang muslim, dan kamu juga mungkin, kita semua tahu bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh Alam bukan untuk negara tertentu saja. maka sudah sepantasnya manusia tidak lagi dibatasi pada daerah teritorial dan bersaing seperti binatang dalam memenangkan kekayaan Alam yang hanya sebulir pasir yang kecil. kenapa kita masih serakah dengan semangat nasionalisme bodoh. saya suka Indonesia tapi tidak dengan nasionalisme..

1 komentar: