seminggu yang lalu, saya bertemu dengan seorang teman. sebenarnya dia bukanlah kawan jauh, kami dulu pernah satu halqah (pengajian), namun karena satu dua hal dia dipindahkan ke kelompok lain. lama tak bersua, dia membuat saya merasakan emosi yang berubah-ubah selama 2 jam durasi pertemuan kami. satu waktu dia memaksa saya terdiam sambil menitikkan air mata, diwaktu lain dia membuat saya tertawa terbahak sambil sesekali menyeringai miris dengan hal yang dia sampaikan. secara tidak langsung dia telah menguasai kemampuan komunikasi dasar yang diajakan dr Arif pada mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat. sungguh dakwah memang perlu keahlian itu..
huff... dia membuat saya terkejut dengan semua perubahannya, bisa di bilang dia berlari sudah sangat jauh. namun jangankan dirinya, segala cita-citanya pun sudah jelas tepat ada didepan matanya.
"aku tidak tertarik dengan matematika Ndang, jadi aku harus mencari hal lain yang aku sukai"
"aku ingin menjadi pembicara hebat, mengisi acara training, membuat event organizer, membuat ini ... itu"
banyak sekali yang telah jelas ingin ia raih.
beginilah rasanya terjungkal dari tempat duduk. beginilah cara Allah memberikan tamparan. sayangnya ada orang yang hanya perlu di tampar sekali maka ia akan bangkit dari tidur panjang, ada pula yang perlu ditampar bolak balik agar ia mau sekedar memikirkan apa yang hendak ia raih. sayangnya lagi, aku yang nomer dua.
"aku tidak tertarik dengan matematika Ndang, jadi aku harus mencari hal lain yang aku sukai"
"aku ingin menjadi pembicara hebat, mengisi acara training, membuat event organizer, membuat ini ... itu"
banyak sekali yang telah jelas ingin ia raih.
beginilah rasanya terjungkal dari tempat duduk. beginilah cara Allah memberikan tamparan. sayangnya ada orang yang hanya perlu di tampar sekali maka ia akan bangkit dari tidur panjang, ada pula yang perlu ditampar bolak balik agar ia mau sekedar memikirkan apa yang hendak ia raih. sayangnya lagi, aku yang nomer dua.