Selamat datang diblo saya

Minggu, 09 Juni 2013

Berani di tampar

menurut saya, tidak ada yang lebih menyesalkan dari kehilangan hafalan dan kehilangan kebiasaan, dan kedua hal itu akan terjadi secara bersamaan ketika datangnya silkus wanita. Ya, hari libur wanita dari aktivitas ibadah mahdhoh. ketika liburnya telah berakhir, saya harus kerja keras lagi memunculkan kebiasaan yang sudah sebelumnya saya bangun. agak repot memang, tapi disitu juga tantangannya...

seminggu yang lalu, saya bertemu dengan seorang teman. sebenarnya dia bukanlah kawan jauh, kami dulu pernah satu halqah (pengajian), namun karena satu dua hal dia dipindahkan ke kelompok lain. lama tak bersua, dia membuat saya merasakan emosi yang berubah-ubah selama 2 jam durasi pertemuan kami. satu waktu dia memaksa saya terdiam sambil menitikkan air mata, diwaktu lain dia membuat saya tertawa terbahak sambil sesekali menyeringai miris dengan hal yang dia sampaikan. secara tidak langsung dia telah menguasai kemampuan komunikasi dasar yang diajakan dr Arif pada mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat. sungguh dakwah memang perlu keahlian itu..

huff... dia membuat saya terkejut dengan semua perubahannya, bisa di bilang dia berlari sudah sangat jauh. namun jangankan dirinya, segala cita-citanya pun sudah jelas tepat ada didepan matanya.
"aku tidak tertarik dengan matematika Ndang, jadi aku harus mencari hal lain yang aku sukai"
"aku ingin menjadi pembicara hebat, mengisi acara training, membuat event organizer, membuat ini ... itu"
banyak sekali yang telah jelas ingin ia raih.

beginilah rasanya terjungkal dari tempat duduk. beginilah cara Allah memberikan tamparan. sayangnya ada orang yang hanya perlu di  tampar sekali maka ia akan bangkit dari tidur panjang, ada pula yang perlu ditampar bolak balik agar ia mau sekedar memikirkan apa yang hendak ia raih. sayangnya lagi, aku yang nomer dua.


Maaf anda kesasar...

Sebuah catatan kehidupan, bukti bahwa raga ini pernah hidup, hujjah bahwa jiwa ini pernah bangkit, dan pemakluman bahwa aku hanyalah seorang manusia.
Selamat datang di blog saya, perkenalkan saya Endang Rahayu Tri Purwandhany, banyak orang yang menyangka bahwa saya orang jawa asli. tidak salah, karena kedua orang tua saya memang orang ciamis asli. hanya saja, identitas kejawaan saya sudah terdistorsi karena kemampuan berbahasa jawa yang jongkok dan
mata sipit seperti cici penjual emas.
yah, tak perlu lah itu dibahas. toh kemampuan berbahasa yang jongkok dan kesipitan mata saya tidak akan dimintai pertanggungjawaban. saya masihlah sama dengan anak perempuan sipit yang suka membuat cerita fantasi, saya juga masih sama dengan saya yang suka curhat tentang masalah orang lain dibuku harian saya sendiri. masih sama, hanya kini saya ingin disebut seorang penulis. Ya, meskipun belum menelorkan satu karya pun, saya ingin dikenal dengan sebutan itu. paling tidak itu saya tahu kalau saya ga bodoh-bodoh amat.

so, enjoy your self, jangan lupa saya sudah ingatkan kalian bahwa anda kesasar.
selamat membaca...